ShippingCargo.co.id, Jakarta — Setelah dua tahun beroperasi, kapal kargo Canopée yang dilengkapi empat layar otomatis OceanWings membuktikan bahwa teknologi angin bisa jadi masa depan penggerak kapal ramah lingkungan. Kapal ini dioperasikan oleh Alizés, perusahaan gabungan Jifmar dan Zéphyr & Borée, untuk program pengiriman roket Ariane 6 antara Eropa dan Guyana Prancis.

Canopée, kapal Ro-Ro dengan bobot mati 5.500 DWT dan panjang 122 meter, adalah kapal hibrida pertama berskala besar yang menggunakan layar kaku otomatis. Layar setinggi 36 meter ini dapat berputar 360 derajat dan memiliki sistem camber yang disesuaikan untuk efisiensi maksimal dalam menangkap angin.

Setelah pemasangan layar pada Juli 2023, Canopée mencatat peningkatan performa signifikan, termasuk penghematan rata-rata 5,2 ton bahan bakar per hari (setara pengurangan 20,8 ton CO ), atau penghematan daya mesin sebesar 1.200 kW. Pada salah satu pelayaran transatlantik terbaru, penghematan meningkat menjadi 8,8 ton per hari. Kemampuan ini, menurut laporan Maritime Executive, didapat berkat pembaruan sistem perangkat lunak dan AI OceanWings.

Kecepatan maksimum di bawah tenaga angin mencapai 13,7 knot, dan tingkat keandalan operasional layar mencapai 99,6%. Hasil ini menjadikan Canopée sebagai contoh sukses penerapan tenaga angin dalam logistik modern.

“Pengalaman dua tahun ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi layar otomatis bisa diandalkan dan efisien, bahkan untuk jadwal pelayaran yang ketat,” ujar perwakilan Alizés. Mereka juga mengindikasikan rencana untuk menerapkan sistem ini pada kapal yang lebih besar di masa mendatang.

Dengan hasil nyata di laut, kapal seperti Canopée memperkuat argumen bahwa wind-assisted propulsion bukan hanya solusi alternatif, tetapi bagian dari transformasi hijau industri maritim.