UE Desak Negosiasi Jelang Tarif AS 30 Persen

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Uni Eropa (UE) menyatakan akan memaksimalkan sisa waktu hingga 1 Agustus 2025 untuk mencari solusi negosiasi terkait rencana Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif 30 persen terhadap produk asal UE dan Meksiko. Langkah ini dinilai dapat secara efektif menghentikan perdagangan trans-Atlantik dan mengguncang rantai pasok maritim global.
Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi UE Maros Sefcovic dan Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen menyampaikan dalam konferensi pers bahwa blok Eropa mengutamakan diplomasi, tetapi bersiap untuk respons tegas jika tarif diberlakukan.
“Tarif 30 persen akan sangat menghambat perdagangan,” ujar Sefcovic. Ia menegaskan bahwa tujuan utama UE adalah melindungi lapangan kerja dan keberlanjutan bisnis Eropa di tengah ketegangan geopolitik.
Dari sisi logistik dan pelayaran, ketegangan ini mengancam rute dagang utama antara pelabuhan Eropa dan AS. Jika tarif diberlakukan:
- Volume kargo kontainer dan bulk antara kedua kawasan berpotensi menurun drastis.
- Pelabuhan seperti Rotterdam, Hamburg, dan Le Havre bisa mengalami lonjakan kontainer menjelang tenggat, diikuti penurunan throughput setelah 1 Agustus.
- Operator logistik dan pelayaran (terutama trans-Atlantik) harus menyesuaikan kontrak, rute, dan tarif angkut untuk menghindari beban tambahan.
Sebagai langkah antisipasi, Komisi Eropa mengusulkan paket penyeimbang senilai €72 miliar terhadap produk asal AS, per Republika. Rasmussen menegaskan bahwa UE bersatu dalam menolak tarif ini. “Kami tidak menginginkan perang dagang, tapi juga tidak akan tinggal diam,” katanya.
Jika negosiasi gagal, dunia bisa menyaksikan terganggunya stabilitas perdagangan lintas samudra antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Dampaknya akan terasa langsung pada sektor pelayaran dan logistik global.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.