AS Cari Jalur Negosiasi Tarif, Tiongkok Masih Bungkam

ShippingCargo.co.id,Jakarta— Ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali mencuat setelah akun media sosial yang berafiliasi dengan pemerintah Tiongkok mengungkapkan bahwa Washington telah menghubungi Tiongkok untuk membahas tarif impor sebesar 145 persen yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump.
Informasi ini disampaikan oleh akun Weibo resmi Yuyuan Tantian pada Kamis (1/5/2025), mengutip sumber anonim. “AS telah secara proaktif menghubungi Tiongkok melalui berbagai saluran, dengan harapan dapat mengadakan diskusi mengenai masalah tarif,” tulis akun tersebut, per Republika.
Meski demikian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, pada Rabu sebelumnya menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada negosiasi ataupun konsultasi resmi terkait tarif antara kedua negara. Sementara itu, Trump dalam wawancara dengan media AS mengklaim pemerintahannya sedang berdialog dengan Tiongkok dan bahkan mengaku telah menerima panggilan dari Presiden Xi Jinping, sebuah klaim yang dibantah berulang kali oleh Beijing pekan lalu.
Global Times, media yang dikelola oleh People's Daily—corong resmi Partai Komunis Tiongkok—belum memberikan konfirmasi lebih lanjut. Namun, media ini dikenal kerap menjadi pelapor awal sikap resmi Tiongkok dalam berbagai perselisihan dagang.
Trump sendiri optimistis terhadap kemungkinan kesepakatan, dengan menyatakan bahwa peluang “sangat besar” terbuka untuk mencapai titik temu dengan Tiongkok. Di sisi lain, Xi Jinping mengimbau Tiongkok agar lebih adaptif terhadap dinamika lingkungan internasional yang terus berubah, meski tanpa menyebut AS secara langsung.
Situasi ini menunjukkan tarik-ulur diplomatik yang masih berlangsung, di tengah tekanan ekonomi global dan kebijakan proteksionisme yang kembali mengemuka. Pasalnya, Reuters melaporkan apabila Tiongkok memilih sikap bersabar dalam menghadapi perang dagang ini.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.