Home > News

IMO Serukan Aksi Nyata Demi Maritim Berkelanjutan

Indonesia dan Asia didorong jadi pemimpin inovasi laut global.
Industri Maritim Indonesia perlu berkembang. Sumber:Freepik
Industri Maritim Indonesia perlu berkembang. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Arsenio Dominguez, menyerukan tindakan konkret dari negara-negara Asia, khususnya Indonesia, untuk mendorong efisiensi dan keberlanjutan sektor maritim global. Dalam pernyataannya, Arsenio menekankan bahwa Asia memiliki peran vital dalam ekosistem maritim dunia.

“Sekitar 95% industri pembuatan kapal global berada di Asia. Lebih dari 40–60% transaksi perdagangan dunia berlangsung di wilayah ini, dan pelaut asal Asia, termasuk Indonesia, masuk dalam daftar empat besar penyedia awak kapal dunia,” ujar Arsenio.

Menurutnya, potensi besar ini harus disertai dengan langkah nyata. “Kita sudah memiliki alat dan strategi. Sekarang waktunya untuk melangkah dan melaksanakan apa yang sudah sering kita gaungkan,” tegasnya.

Arsenio juga menyoroti pentingnya keberlanjutan lingkungan di tengah pertumbuhan industri. Ia mendorong peningkatan investasi untuk mendukung keamanan maritim, keselamatan operasional, serta pelestarian ekosistem laut. “Pertanyaannya bukan apakah kita bisa, tetapi apakah kita mau berkomitmen pada keberlanjutan jangka panjang,” tambahnya.

IMO juga menekankan pentingnya pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional kapal dan pelabuhan. “Teknologi sudah tersedia. Sekarang tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya agar rantai logistik maritim berjalan lebih cerdas dan hemat energi,” ucapnya.

Menjawab seruan tersebut, PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan strategi keberlanjutan mereka. Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati, menjelaskan tiga pilar utama perusahaan dalam membangun daya saing global: efisiensi, diversifikasi, dan adopsi teknologi.

“Kami fokus memperkuat infrastruktur pelabuhan domestik, mendiversifikasi jenis kargo seperti petrokimia dan kargo kering, serta mengembangkan teknologi pelacakan dan operasional yang efisien,” jelas Diah.

PIS juga telah menginisiasi berbagai program berbasis prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), termasuk green shipping, green port, serta sistem monitoring berbasis data real-time untuk keselamatan pelaut.

“Visi kami adalah menjadikan Indonesia sebagai pusat logistik maritim global yang berkelanjutan dan cerdas. Armada dan pelabuhan harus terhubung digital, didukung oleh energi bersih,” tutup Diah, menegaskan ambisi Indonesia untuk memimpin transformasi hijau di sektor maritim Asia.

× Image