Home > Kebijakan

Singapura-Prancis Perkuat Aliansi Maritim

Fokus aliansi ini berkutat di bidang dekarbonisasi, digitalisasi, dan keamanan siber.
Prancis dan Singapura perkuat kerjasama, imbasnya luas (ilustrasi). Sumber:Freepik
Prancis dan Singapura perkuat kerjasama, imbasnya luas (ilustrasi). Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Pemerintah Singapura dan Prancis resmi menandatangani Enhanced Maritime Partnership Agreement untuk memperdalam kerja sama di sektor pelayaran, dengan fokus pada dekarbonisasi, digitalisasi pelabuhan, keamanan siber, dan pengembangan inovasi maritim. Kesepakatan ini diumumkan dalam kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Singapura pada akhir Mei 2025.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Transportasi Prancis Philippe Tabarot dan Plt. Menteri Transportasi Singapura Jeffrey Siow, serta didukung oleh Maritime and Port Authority of Singapore (MPA) dan Direktorat Jenderal Urusan Maritim, Perikanan dan Akuakultur (DGAMPA) dari Prancis.

Salah satu inisiatif unggulan dalam kerja sama ini adalah pengembangan rantai pasok bio-methane untuk bahan bakar laut dan penyusunan kerangka sertifikasi internasional. Uji coba pertama pengisian bahan bakar bio-methane (bunkering) akan dilakukan di Singapura.

Seperti dilansir Maritime Executive, hal ini menjadikan pelabuhan Singapura sebagai pelabuhan pertama di Asia yang meluncurkan skema ini setelah sukses melakukan uji coba pengisian bahan bakar amonia pada Maret 2024. Perusahaan pelayaran Prancis CMA CGM akan menjadi mitra utama dalam proyek ini dan juga mendukung standardisasi penggunaan bahan bakar alternatif untuk armada globalnya.

Dalam aspek digitalisasi, kerja sama akan berfokus pada pengujian sistem pertukaran data kapal-darat secara otomatis untuk mempercepat proses port clearance di pelabuhan. MPA akan bermitra dengan operator pelabuhan Prancis seperti HAROPA Port (mengelola Le Havre, Rouen, dan Paris) serta Port of Marseille-Fos.

Tujuan dari inisiatif ini adalah mengurangi penggunaan dokumen manual, meningkatkan kecepatan dan akurasi data operasional, serta mendorong adopsi standar digital global.

Singapura dan Prancis juga akan memperkuat ekosistem inovasi maritim melalui platform kolaboratif seperti PIER71™ Smart Port Challenge, ZEBOX, dan Landing Pad. Platform ini akan melibatkan investor, pelaku startup, dan perusahaan maritim untuk mengembangkan solusi teknologi pelabuhan cerdas dan kapal masa depan.

Direktur Jenderal DGAMPA Eric Banel menyatakan bahwa kemitraan ini menegaskan visi bersama untuk menciptakan sistem pelayaran global yang berkelanjutan, aman, dan berbasis inovasi. Sementara itu, CEO MPA Teo Eng Dih menambahkan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis untuk memperkuat posisi Asia dan Eropa sebagai pusat solusi maritim hijau.

× Image