DNV: Armada Tua Picu Lonjakan Insiden Maritim

ShippingCargo.co.id, Jakarta– Semakin tua sebuah kapal, semakin berisiko tinggi pula perjalanannya. Begitulah pemaparan singkat dari laporan terbaru lembaga klasifikasi dan registrar kapal terkemuka asal Norwegia, Det Norske Veritas (DNV).
Dalam laporannya berjudul Maritime Safety Trends 2014-2024, DNV mengungkapkan peningkatan signifikan insiden keselamatan maritim akibat armada kapal yang menua. Data dari Lloyd’s List Intelligence menunjukkan kenaikan insiden sebesar 15 persen pada 2024, dengan 52 persen kejadian melibatkan kapal berusia di atas 20 tahun, naik dari 43 persen pada 2014. Kerusakan mesin menjadi penyebab utama, menyumbang 60 persen insiden pada 2024, meningkat dari 38 persen pada 2014.
Peningkatan ini dipicu oleh tingginya tarif angkutan dan permintaan tonase, yang membuat pemilik kapal menunda penghentian operasi kapal tua untuk memaksimalkan keuntungan. “Keputusan komersial ini logis, namun meningkatkan risiko akibat kelelahan struktural dan sistem usang,” kata Knut Ørbeck-Nilssen, CEO DNV Maritime.
Solusi jangka pendek seperti perawatan rutin dan penggantian komponen disarankan untuk mengurangi risiko. Pasalnya, menurut laporan gCaptain, nsiden tabrakan dan pembajakan menurun, namun kerugian akibat konflik bersenjata melonjak menjadi 51 kasus pada 2024.
International Maritime Organization (IMO) sebetulnya edang merevisi regulasi, termasuk standar berbasis tujuan untuk sistem propulsi dan kemudi, serta keamanan kebakaran pada kapal kontainer. Oleh sebab itu, DNV juga memperkenalkan notasi AROS untuk kapal otonom, memastikan keselamatan setara atau lebih tinggi dari kapal konvensional.
Transformasi digital dan dekarbonisasi, termasuk penggunaan bahan bakar rendah karbon seperti amonia, menuntut pelatihan kru dan desain kapal yang aman. “Kolaborasi industri sangat penting untuk masa depan maritim yang lebih aman dan berkelanjutan,” tambah Ørbeck-Nilssen. Laporan ini menekankan pentingnya transparansi dan pengelolaan armada tua untuk menekan risiko keselamatan.
Transformasi digital dan dekarbonisasi, termasuk penggunaan bahan bakar rendah karbon seperti amonia, menuntut pelatihan kru dan desain kapal yang aman. “Kolaborasi industri sangat penting untuk masa depan maritim yang lebih aman dan berkelanjutan,” tambah Ørbeck-Nilssen. Laporan ini menekankan pentingnya transparansi dan pengelolaan armada tua untuk menekan risiko keselamatan.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.