ShippingCargo.co.id, Jakarta —Indonesia belum lama ini mengambil langkah yang cukup signifikan dalamsektor maritim. Pemerintah Indonesia resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Belanda dalam bidang pelayaran pada ajang Maritime Bilateral Forum 2025 pada Rabu, 18 Juni kemarin.

Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keputusan ini dinilai sebagai bukti dukungan penuh pemerintah dalam membangun sektor maritim nasional yang modern dan kompetitif.

Fokus utama MoU ini, menurut lansiran Instagram resmi Ditjen Hubla, adalah pengakuan sertifikasi pelaut Indonesia oleh pemerintah Belandasebuah terobosan yang membuka akses kerja lebih luas bagi pelaut Tanah Air di kapal berbendera Belanda. Langkah ini diprediksi akan meningkatkan daya saing SDM maritim Indonesia di panggung global.

MoU ini penting mengingat keterikatan historis dari kedua negara tersebut, terutama dalam industri pelayaran dan logistik laut. Tak hanya soal sertifikasi, forum ini juga membahas berbagai sektor penting, di antaranya adalah:

• Pengembangan infrastruktur kepelabuhanan
• Inisiatif dekarbonisasi dan transisi energi di sektor laut
• Kemitraan dalam teknologi maritim dan inovasi

Kerja sama ini dinilai sebagai wujud nyata dari kemitraan strategis Indonesia–Belanda yang berorientasi jangka panjang. Forum tersebut menjadi ruang dialog antarpemangku kepentingan untuk mendorong pertukaran pengetahuan, memperkuat diplomasi maritim, serta menciptakan ekosistem laut yang inklusif dan berkelanjutan.

“Forum ini bukan seremoni semata, melainkan langkah konkret membangun masa depan maritim yang kuat dan berdaya saing,” ujar AHY di sela-sela acara. Pengakuan sertifikasi pelaut Indonesia oleh Belanda membuka pintu baru bagi tenaga kerja maritim nasional, sekaligus memperkuat diplomasi laut Indonesia di kancah internasional.