Maersk Pangkas Target Pertumbuhan 2025, Proyeksi Pasar Kontainer Global Penyebabnya

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Raksasa pelayaran asal Denmark, Maersk, memangkas proyeksi pertumbuhan pasar kontainer global untuk 2025 menjadi rentang -1% hingga 4%, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 4%. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi makro dan meningkatnya tensi geopolitik global, termasuk kekhawatiran resesi di Amerika Serikat.
Dalam pernyataan resminya, Maersk menyebut outlook pasar tetap "sangat tidak pasti" seiring dinamika kebijakan perdagangan yang cepat berubah. Perusahaan menilai ada peluang pertumbuhan di kuartal kedua jika eksportir memanfaatkan jeda tarif 90 hari dengan meningkatkan volume pengiriman dan persediaan. Namun, risiko kontraksi permintaan masih mengintai di semester kedua jika tarif diberlakukan kembali.
Hingga saat ini, Maersk belum memangkas layanan transpasifik. Namun, Hapag-Lloyd melaporkan pembatalan hingga 30% pengiriman dari China ke AS. Ketidakpastian kebijakan dan kekhawatiran eskalasi perang dagang turut membayangi perekonomian Amerika.
“Jika eksportir China mengalihkan ekspor ke pasar lain, potensi reaksi proteksionis dapat memicu perang dagang yang lebih luas,” ujar Maersk, seperti dilansir oleh Splash247.
Laporan HSBC pekan lalu menunjukkan pemesanan global turun 25% secara mingguan, namun naik 15% secara tahunan. Sementara itu, Sea-Intelligence memperkirakan penurunan volume pengiriman dari Tiongkok bisa mencapai 30-50%, jauh lebih besar dibandingkan pemangkasan kapasitas yang hanya 4-5%. Hal ini berpotensi memicu gelombang blank sailing (pembatalan jadwal kapal) dan penurunan tarif spot.
Pelabuhan Los Angeles memperkirakan penurunan bisnis hingga 35% secara tahunan, sejalan dengan laporan operator besar seperti Evergreen dan forwarder seperti Flexport. CEO MSC Soren Toft menyimpulkan, “Situasi geopolitik dan kebijakan tarif menjadikan 2025 tahun yang jauh lebih tidak terduga dari biasanya.”

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.