Regulasi Maritim Global (Masih) Tertinggal Jauh

ShippingCargo.co.id, Jakarta —Regulasi kerap dipandang positif dalam industri pelayaran global. Aturan dari IMO dan lembaga lainnya dirancang untuk melindungi lingkungan, meningkatkan keselamatan, dan menjamin kondisi kerja yang adil. Namun, tampaknya regulasi global tidak akan mampu mengikuti laju inovasi teknologi hingga 2035.
Nyatanya, aturan tak banya mengubah realita di laut.Dalam edisi kedua Ship Concept 2035, Splash 247 mengulas di mana regulator berhasil mendorong perubahan dan di mana mereka gagal bertindak.
Kegagalan penegakan hukum global telah mendorong lembaga regional seperti Uni Eropa mengambil tindakan sendiri. "Penegakan hukum tidak merata. Aturan terbaik pun tidak banyak berdampak di laut," tulis komentator maritim Darren Shelton. Ia mempertanyakan apakah masalah utamanya justru terletak pada keengganan diam-diam untuk benar-benar menegakkan aturan.
Ketua International Chamber of Shipping, Emanuele Grimaldi, menilai tekanan regulasi tetap menjadi pendorong utama perubahan operasional. Namun, ia menekankan bahwa pelaku industri memerlukan sinyal jelas dari pembuat kebijakan agar dapat berinvestasi jangka panjang secara tepat.
Dr. Kanghyun Son dari Korean Register menyebut regulasi dan inovasi teknologi selalu saling memengaruhi. "Regulasi dirancang agar fleksibel, mendorong inovasi tapi tetap memungkinkan penerapan bertahap jika teknologi belum siap," ujarnya.
CEO Anglo-Eastern, Bjorn Hojgaard, memperkirakan regulasi akan terus berkembang namun tetap lebih lambat dibanding langkah industri, khususnya saat upaya menyelaraskan standar antarwilayah terus dilakukan.
Penutup dari Vikas Pandey, CEO ShipFinex, menyebut bahwa ketika regulator global tertinggal, tanggung jawab justru berpindah ke pelaku swasta dan konsorsium industri. Teknologi seperti blockchain akan menjadi alat transparansi dan akuntabilitas untuk mendorong perubahan nyata dari bawah ke atas.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.