Home > Shipping

Tarif Tanker Naik Turun, Berikut Penyebabnya

Tren tarif kapal naik turun akibat harga kapal.
Tarif sewa kapal tanker naik turun karena konflik Iran- Israel. (Ilustrasi) Sumber: Freepik
Tarif sewa kapal tanker naik turun karena konflik Iran- Israel. (Ilustrasi) Sumber: Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta— Tarif sewa kapal tanker sempat melonjak tajam hingga mencapai level tertinggi dalam 12 bulan terakhir. Namun, tarif tersebut mulai terkoreksi setelah tercapainya gencatan senjata sementara antara Amerika Serikat, Israel, dan Iran.

Laporan pasar terbaru dari Jefferies menunjukkan bahwa tarif spot untuk Very Large Crude Carriers (VLCC) yang mengangkut minyak mentah melonjak dari rata-rata Januari—Mei sebesar $46.000 per hari menjadi $70.000. Sementara itu, tarif Long Range 2 (LR2) untuk produk olahan minyak naik dari $32.000 menjadi $48.000. Di sisi lain, tarif kapal pengangkut elpiji (liquefied petroleum gas), atau VLGC (Very Large Gas Carrier), juga meningkat dari $40.000 menjadi $69.000 per hari.

Akan tetapi, tren kenaikan ini menurun seiring dengan melemahnya harga minyak dunia hingga di bawah level pra-konflik. Pelemahan ini didorong oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang secara mengejutkan menyatakan, “Tiongkok dapat melanjutkan pembelian minyak dari Iran,” dalam sebuah unggahan di media sosial Truth Social. Pernyataan tersebut dinilai mengaburkan kebijakan sanksi jangka panjang AS terhadap Iran yang bertujuan membatasi ekspor minyak sebagai sumber pendapatan utama Teheran.

Meskipun Departemen Keuangan AS bersikeras akan tetap menegakkan sanksi terhadap ekspor minyak Iran, pernyataan Trump dinilai sebagai sinyal lunaknya pendekatan baru Washington terhadap Tiongkok dan Iran.

Sementara itu, konflik pengiriman di Laut Merah yang sudah berlangsung 18 bulan belum menunjukkan tanda akan mereda. Organisasi pelayaran global BIMCO memperingatkan bahwa gangguan di jalur Laut Merah dan Terusan Suez kemungkinan akan berlanjut hingga 2026, memperpanjang masa ketidakpastian logistik global, terutama untuk pelayaran Asia–Eropa, per Splash247.

Pengacakan sinyal GPS juga masih dilaporkan di wilayah Teluk, menambah tantangan bagi pelayaran komersial di tengah ketegangan geopolitik yang masih mudah berubah. Pasar memperkirakan bahwa volatilitas tarif sewa kapal tanker akan tetap tinggi hingga kepastian politik dan keamanan lebih jelas terbentuk.

× Image