ICFTU Desak Revisi Prinsip Safe Manning: "Standar Lama Tak Lagi Layak"

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Federasi Serikat Buruh Internasional (ICFTU) mendesak Organisasi Maritim Internasional (IMO) untuk segera merevisi prinsip safe manning, menyoroti kelelahan kru dan standar awak kapal yang dianggap sudah ketinggalan zaman dan tidak aman.
Dalam dokumen resmi yang diajukan ke sesi ke-30 Sub-Komite IMO untuk Standar Pelatihan dan Penjagaan (STW), ICFTU menekankan bahwa prinsip safe manning yang diatur dalam Resolusi A.481(XII) tahun 1981 tak lagi mencerminkan realitas operasional industri pelayaran saat ini.
“Standar manning saat ini terlalu terbuka untuk ditafsirkan oleh masing-masing negara bendera. Hasilnya, awak kapal sering kali tidak mencukupi untuk menjamin keselamatan operasional dan pemeliharaan kapal,” tulis ICFTU, mengutip laporan Lord Donaldson dari Inggris yang juga memperingatkan tentang ketidakkonsistenan standar ini sebagai bentuk persaingan tidak sehat dan risiko keselamatan.
Hasil survei ITF terhadap 2.500 pelaut dari 60 negara menunjukkan bahwa jam kerja berlebihan dan kelelahan menjadi isu utama, dengan peningkatan jumlah insiden kecelakaan yang berkaitan dengan keletihan. “Mayoritas responden menuntut peningkatan jumlah awak sebagai solusi utama,” kata laporan tersebut.
ICFTU juga menyoroti bahwa banyak kapal kini dioperasikan dengan jumlah awak di bawah desain asli, didorong alasan ekonomi bukan keselamatan. Resolusi A.772 tentang faktor kelelahan dan berbagai studi pendukung lainnya turut dijadikan acuan untuk mendesak IMO agar memperkuat pendekatan berbasis manusia dalam menetapkan standar manning baru.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.