Home > Port

Indonesia dan Singapura Perkuat Kerja Sama Keselamatan Kapal

Ditjen Hubla berharap kerjasama srategis, kolaboratif, dan berkelanjutan ini meningkatkan pelayaran Indonesia.
Suasana kegiatan lokakarya Stay Compliant, Stay Sailing: International Shipping Without Detention yang diselenggarakan oleh  KBRI Singapura pada Kamis (26/6/2025) di Movenpick Hotel Jakarta City Centre. Sumber: Situs resmi Ditjen Hubla
Suasana kegiatan lokakarya Stay Compliant, Stay Sailing: International Shipping Without Detention yang diselenggarakan oleh KBRI Singapura pada Kamis (26/6/2025) di Movenpick Hotel Jakarta City Centre. Sumber: Situs resmi Ditjen Hubla

ShippingCargo.co.id, Jakarta—Lokakarya keselamatan kapal antara Indonesia dan Singapura menandai komitmen berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat keselamatan maritim, kepatuhan internasional, dan perlindungan lingkungan di kawasan Selat Singapura yang strategis.

Diselenggarakan di Jakarta, lokakarya bertajuk “Stay Compliant, Stay Sailing: International Shipping Without Detention" ini menjadi wujud nyata penguatan kerja sama bilateral dalam memastikan keselamatan pelayaran serta mencegah penahanan kapal melalui pemenuhan regulasi internasional.

“Kualitas dan kelaikan kapal berbendera Indonesia secara langsung memengaruhi arus logistik dan kelancaran perdagangan laut regional, khususnya di Selat Singapura yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia," tutur duta besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo pada Kamis (26/6) kemarin, per situs resmi Ditjen Hubla.

Dengan nada kolaboratif dan optimis, kegiatan ini menekankan bahwa kepatuhan terhadap standar keselamatan internasional adalah komitmen berkelanjutan yang vital. Pejabat dari kedua negara sepakat bahwa upaya ini tak hanya meningkatkan performa kapal, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelaku industri terhadap standar regional.

Selat Singapura, sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, menjadi sorotan penting dalam lokakarya. Peran armada Indonesia dinilai sangat strategis dalam mendukung kelancaran logistik kawasan. Pendekatan pragmatis dalam diskusi turut mendorong dialog terbuka seputar tantangan Port State Control dan peluang perbaikan berkelanjutan.

Dengan suasana yang solutif dan faktual, lokakarya ini juga menghasilkan rekomendasi teknis bagi peningkatan sistem inspeksi kapal dan harmonisasi prosedur. “Tujuan kami bukan hanya mematuhi, tapi juga menjadi pelaku aktif dalam menciptakan standar yang lebih tinggi,” kata delegasi Singapura.

Kegiatan ini menegaskan bahwa kerja sama regional, kepatuhan yang konsisten, dan komunikasi lintas negara adalah kunci keselamatan dan efisiensi maritim jangka panjang.

× Image