ITF Desak Selat Hormuz dan Pelabuhan Israel Ditetapkan sebagai Zona Operasi Perang

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Federasi Pekerja Transportasi Internasional (ITF) secara resmi meminta agar kawasan Selat Hormuz, Teluk Oman, dan pelabuhan-pelabuhan Israel diklasifikasikan sebagai Warlike Operations Areas (WOA) atau Zona Operasi Perang. Permintaan ini muncul seiring meningkatnya aktivitas militer dan risiko terhadap kapal-kapal dagang dan awaknya.
Jika disetujui, penetapan tersebut akan memberikan hak penting bagi pelaut, termasuk hak untuk menolak berlayar melalui zona berisiko tinggi tanpa dikenai sanksi, serta hak untuk direpatriasi dengan aman.
“Para pelaut kini dihadapkan pada situasi paling tidak stabil dan termiliterisasi di dunia,” ujar David Heindel, Ketua Sektor Pelaut ITF. “Kami ingin memastikan mereka tahu risikonya, mendapat perlindungan yang layak, dan memiliki hak untuk menjaga keselamatan diri.”
Baca Juga: Serangan Houthi Kembali Ganggu Jalur Pelayaran Laut Merah
Menurut gCaptain, ITF menyoroti meningkatnya kekuatan militer di wilayah tersebut.Adanya kasus serangan drone, penyitaan kapal, hingga konfrontasi bersenjata yang kini menjadi pola baru yang membahayakan pelayaran komersial.
Presiden Serikat Pelaut Kroasia, Neven Melven, menyampaikan bahwa laporan dari pelaut dan perusahaan pelayaran menunjukkan kapal niaga telah menjadi sasaran dalam konflik regional. “Penggunaan misil dan drone di sekitar pelabuhan Israel dan jalur pelayaran utama menunjukkan karakter konflik asimetris yang sangat berbahaya bagi pelaut sipil,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Sektor Pelaut ITF, Mark Dickinson, menyoroti perbedaan antara kenyataan di lapangan dan klasifikasi resmi saat ini. “Fakta bahwa perusahaan asuransi maritim besar sudah menetapkan wilayah ini sebagai zona risiko perang seharusnya cukup jadi peringatan. Penilaian mereka berbasis intelijen keamanan, bukan spekulasi,” tegasnya.
ITF menegaskan tetap terbuka untuk dialog lanjutan dengan Joint Negotiating Group (JNG), namun menekankan bahwa keselamatan pelaut harus menjadi prioritas utama. “Penetapan wilayah ini sebagai Zona Operasi Perang – atau minimal sebagai High-Risk Area – memberikan hak kepada pelaut untuk menolak penugasan tanpa ancaman penalti,” tutup Dickinson.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.