Home > Port

Masuknya Cosco Picu Optimisme Baru atas Penjualan Aset Pelabuhan CK Hutchison

Cosco dapat redakan kekhawatiran Beijing terhadap dampak geopolitis penjualan pelabuhan.
Ilustrasi pelabuhan Singapura. Sumber:Freepik
Ilustrasi pelabuhan Singapura. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global, investor kembali menunjukkan antusiasme terhadap rencana penjualan 43 pelabuhan milik CK Hutchison Holdings Ltd., setelah China Cosco Shipping Corp.—raksasa pelayaran milik negara Tiongkok—dilaporkan bergabung dalam konsorsium pembeli.

Harga saham CK Hutchison mencapai titik tertinggi tahun ini pada Jumat (25/7), tak lama setelah kabar keterlibatan Cosco muncul. Langkah ini memperkuat harapan bahwa transaksi senilai lebih dari USD 19 miliar itu akan tetap berjalan, meskipun jendela eksklusivitas 145 hari antara perusahaan dan pembeli telah berakhir tanpa kesepakatan final.

Keterlibatan Cosco dianggap dapat meredakan kekhawatiran Beijing terhadap dampak geopolitik penjualan ini, per gCaptain, khususnya karena dua pelabuhan yang dijual berada di sekitar Terusan Panama, wilayah yang sensitif secara strategis dan selama ini dipandang Tiongkok sebagai kawasan di bawah pengaruh Amerika Serikat.

Menurut Denise Wong dari Bloomberg Intelligence, kehadiran Cosco dalam konsorsium, yang sebelumnya hanya beranggotakan BlackRock dan Terminal Investment Ltd. milik Gianluigi Aponte, “telah mengurangi hambatan regulasi dan meningkatkan keyakinan investor akan kelangsungan kesepakatan.”

Meski demikian, tantangan belum usai. Cosco dilaporkan menuntut hak veto dalam kesepakatan, untuk memastikan kepentingan nasional Tiongkok tetap terlindungi. Beijing juga mengingatkan seluruh pihak agar tidak mengabaikan proses peninjauan antitrust.

Di sisi lain, dinamika ini mulai berdampak pada bisnis lain milik keluarga Li Ka-shing. Negosiasi anaknya, Richard Li, untuk memperluas bisnis asuransi ke daratan Tiongkok ikut mandek, seiring memanasnya tensi geopolitik akibat kesepakatan pelabuhan ini.

Jika berhasil, penjualan ini akan menjadi manuver besar terakhir dari taipan berusia 96 tahun tersebut. Namun seiring ketidakpastian regulasi dan risiko intervensi politik, pasar tetap menanti arah angin berikutnya.

Perlu versi yang lebih singkat untuk publikasi media atau opini korporat? Saya siap bantu adaptasinya.

× Image