Advokasi Internasional Kembali Soroti Perlindungan Hukum dan Kesejahteraan Pelaut

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Perlindungan hukum dan kesejahteraan pelaut tampaknya masih diremehkan. Setidaknya, itulah yang didapatkan oleh Seamen’s Church Institute (SCI) melalui Center for Mariner Advocacy (CMA) yang berpartisipasi dalam dua forum penting di London yang membahas keselamatan dan perlindungan hukum bagi pelaut dunia.
Pertemuan pertama adalah konferensi internasional bertajuk “Protecting Seafarers Against Criminalization: What More Can Be Done?” yang diselenggarakan bersama oleh IMO, ILO, ICS, dan ITF. Fokus utama adalah penerapan Pedoman Perlakuan Adil terhadap Pelaut yang ditahan akibat dugaan tindak pidana—sebuah pedoman baru hasil kerja sama bertahun-tahun yang turut dikembangkan oleh SCI.
Konferensi ini menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran terhadap kriminalisasi pelaut, serta mengusulkan mekanisme pelaporan seperti sistem pelacakan kasus abandonmen. Ide lain yang mencuat adalah kemungkinan investigasi independen atas tuduhan perlakuan tidak adil dalam proses hukum. Meski belum ada konsensus teknis, peserta sepakat bahwa dialog internasional harus terus berlanjut.
Setelah itu, SCI mengikuti IMO Maritime Safety Committee, yang membahas sejumlah isu teknis yang berdampak langsung pada pelaut, seperti:
- Peran manusia dalam konteks kapal otonom dan kebutuhan pelatihan;
- Peningkatan keamanan kapal terhadap ancaman perompakan dan siber;
- Desain pelarian darurat dari ruang mesin;
- Strategi pencegahan kecelakaan jatuh dari ketinggian;
- Integrasi prinsip desain berpusat pada manusia.
Sorotan utama jatuh pada isu kelelahan pelaut, yang mencakup jam kerja, waktu istirahat, dan jumlah kru. Meski sempat tertunda dalam sesi ILO April lalu, pembahasan di IMO menunjukkan urgensi mitigasi kelelahan sebagai faktor krusial bagi keselamatan kerja dan kesejahteraan pelaut.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.