ShippingCargo.co.id, Jakarta — Perusahaan asuransi maritim Gard kembali mengingatkan pemilik kapal tentang bahaya penggunaan ponsel saat bertugas di kapal. Dengan konektivitas internet yang kini semakin membaik di atas kapal, godaan untuk terus terhubung melalui ponsel pribadi menjadi tantangan serius bagi keselamatan kerja di lingkungan industri yang berisiko tinggi.

Gard menyoroti bahwa notifikasi ponsel dapat menarik perhatian pelaut bahkan ketika mereka tidak secara aktif menggunakan perangkatnya. Kebiasaan multitasking dengan ponsel, meski terlihat produktif, sebenarnya menurunkan konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan.

“Meski tampaknya kita dapat menangani email atau media sosial sambil berjaga di anjungan, otak kita tidak memproses dua tugas ini secara paralel. Yang terjadi adalah 'task switching', yang justru menurunkan efektivitas dan fokus,” tulis Gard dalam peringatannya, seperti dilansir oleh Maritime Executive.

Data kecelakaan menunjukkan bahwa gangguan akibat ponsel telah menyebabkan berbagai insiden fatal, seperti kandasnya kapal Ever Forward pada 2021 karena pilot laut yang terdistraksi ponsel, hingga kematian tragis perwira ketiga kapal ro/ro Seatruck Progress pada 2019.Risiko meningkat di malam hari karena penggunaan layar terang dapat mengganggu adaptasi penglihatan malam.

Penyesuaian ulang penglihatan bisa memakan waktu lima menit atau lebih, membuat pengawasan malam menjadi berbahaya jika pelaut terganggu oleh cahaya ponsel.Gard menyarankan agar operator kapal mempertimbangkan pembatasan penggunaan ponsel selama jam kerja atau di area kritis seperti anjungan dan ruang mesin.

Kebijakan juga bisa mencakup larangan penggunaan saat kapal berada di perairan pandu atau pengaturan sistem komunikasi kapal agar tidak menimbulkan gangguan.Selain membuat prosedur, perusahaan juga diminta aktif memantau kepatuhan dan mengedukasi awak kapal mengenai bahaya penggunaan perangkat pribadi saat bertugas.