Modus Penipuan "Izin Transit" Muncul di Selat Hormuz

ShippingCargo.co.id, Jakarta — Di tengah panasnya situasi geopolitik di Selat Hormuz, muncul modus penipuan baru yang menargetkan kapal-kapal niaga. EOS Risk Group mengungkap adanya upaya pemerasan, di mana kelompok tak bertanggung jawab mengaku memiliki hubungan dengan Iran dan Houthi, meminta bayaran demi "izin aman melintas."
Martin Kelly, seorang analis keamanan maritim dari EOS, membeberkan bahwa beberapa kapal menerima surel mencurigakan. Surel tersebut secara terang-terangan meminta pembayaran US$100.000 agar kapal mereka tidak diserang saat melintasi Selat Hormuz. Bahkan, dalam pesannya, pengirim mengancam akan meledakkan kapal jika pembayaran tak dilakukan dalam dua jam.
"Email itu jelas-jelas palsu, penuh kesalahan ejaan, tidak menyertakan tanda tangan organisasi resmi, dan dikirim dari domain yang biasa digunakan untuk penipuan," ungkap Kelly melalui media sosialnya.
Berikut kutipan isi email penipuan tersebut. seperti dilansir oleh Maritime Executive:
Meskipun tidak diketahui apakah ada operator yang sempat menjadi korban, situasi ini menunjukkan betapa cepatnya pelaku kejahatan siber memanfaatkan krisis. Untungnya, tensi regional menurun setelah adanya laporan kesepakatan gencatan senjata antara Iran, AS, dan Israel pada Selasa pagi waktu setempat.
Para pemilik kapal dan agen pelayaran diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap komunikasi mencurigakan dan segera melaporkan ke pihak berwenang atau penyedia layanan keamanan maritim. Ingat, otoritas resmi tidak pernah meminta pembayaran melalui email tak dikenal, apalagi disertai ancaman.

ShippingCargo.co.id adalah media online yang berfokus pada informasi tentang shipping, pelabuhan, logistik, dan industri-industri yang terkait.