Home > Kebijakan

Tarif Kontainer Asia-Eropa Lampaui AS

Tren tak terduga pelayaran global ini dipengaruhi oleh manajemen kapasitas dan ekspektasi realistis pelayaran.
Konflik di Selat Hormuz peluang mengacaukan pelayaran dunia. (Ilustrasi) Sumber:Freepik
Konflik di Selat Hormuz peluang mengacaukan pelayaran dunia. (Ilustrasi) Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta – Untuk pertama kalinya tahun ini, tarif pengiriman kontainer 40 kaki dari Asia ke Eropa Utara melampaui tarif ke pantai barat Amerika Utara. Ini menunjukkan perubahan besar dalam dinamika harga di dua jalur pelayaran utama dunia: Transpasifik dan Asia–Eropa.

Selama tiga minggu terakhir, tarif pengiriman spot (non-kontrak) dari Asia ke Amerika turun drastis dalam dua digit, sementara tarif ke Eropa justru terus naik. Data dari berbagai indeks tarif pelayaran menunjukkan penurunan signifikan di rute Asia–Pantai Barat AS:

  • Drewry WCI (Shanghai–Los Angeles): turun 15% ke $3.180 per FEU
  • Xeneta XSI: anjlok 16% ke $2.677 per FEU
  • Freightos FBX: jatuh 39% ke $3.388 per FEU
  • SCFI: mencatat titik terendah sebesar $2.089 per FEU untuk rute ini

Untuk rute Shanghai–New York, penurunan tarif juga terlihat:

  • WCI: turun 11% ke $5.070
  • FBX: turun 15% ke $6.116
  • SCFI: turun 13% ke $4.124

Asia–Eropa Justru Menguat Tajam

Sebaliknya, rute Asia–Eropa Utara justru mencatatkan tren naik:

  • WCI (Shanghai–Rotterdam): naik 8% ke $3.468 per FEU
  • XSI: naik 17% ke $3.354
  • FBX: meski turun tipis 4%, tetap stabil di $2.969

Penerapan tarif FAK (Freight All Kinds) baru sebesar $3.900–$4.100 mulai 1 Juli tampaknya berhasil menjaga kestabilan tarif Asia–Eropa. Strategi ini didukung dengan pengelolaan kapasitas yang ketat, seperti banyaknya pelayaran yang dibatalkan (blank sailing) dan pengalihan kapal ke rute Transpasifik.

“Rasio antara permintaan dan penawaran di jalur Asia–Eropa sangat menguntungkan bagi pelayaran,” kata Jérôme de Ricqlès dari Upply dalam sebuah webinar, per gCaptain.

Transatlantik & Mediterania: Campuran Harapan dan Tantangan

Di jalur Shanghai–Genoa (Asia–Mediterania), tarif justru turun 9% menjadi $3.751 (WCI) dan 5% menjadi $4.223 (FBX), mengindikasikan kegagalan upaya menaikkan tarif FAK di kawasan ini.

Sementara di rute Rotterdam–New York (Transatlantik), tarif naik 7% ke $2.119, didorong oleh diberlakukannya Peak Season Surcharge sebesar $800 oleh CMA CGM untuk kontainer berpendingin (reefer) mulai 1 Juli.

Penurunan tarif di rute Asia–Amerika mencerminkan ekspektasi yang terlalu tinggi dari pengangkut terhadap volume pengiriman awal sebelum tarif naik. Sebaliknya, pasar Asia–Eropa yang lebih stabil serta strategi pengelolaan kapasitas yang bijak memberi keuntungan.

“Pasar Asia–Eropa bukan soal lonjakan, tapi soal stabilitas. Dan itulah yang menjadi pembeda,” tambah Ricqlès.

Perubahan tarif pelayaran global kini lebih banyak dipengaruhi oleh pengelolaan kapasitas dan ekspektasi realistis, bukan sekadar permintaan. Kenaikan tarif ke Eropa menunjukkan bahwa strategi yang disiplin bisa berhasil. Sebaliknya, Transpasifik menjadi pengingat bahwa asumsi pasar tidak selalu sesuai kenyataan.

× Image